Sepucuk Surat yang Mungkin Tak kan Pernah Sampai


Dalam sebuah puisi, penulis bercerita perihal suasana hatinya.
Dalam sebuah puisi, penulis mengisahkan kedalaman hatinya dalam ukiran kata.
Seringkali puisi yang mereka buat merupakan sebuah kisah yang ingin diceritakan kepada orang-orang. Lewat media itu pula, mereka berekspresi, mencurahkan seluruh apa yang ia bisa lakukan.
Namun pada dasarnya, semua itu akan kembali pada satu inti.
Akankah apa yang mereka tulis tersampaikan maksudnya..
Karena dalam naungan puisi yang agung, mayoritas awam mungkin tak kan sampai kepada maksud.
Maka dalam hal ini, mungkin kita akan bertanya langsung pada pemiliknya.
Bertanya tentang apa yang terjadi pada diri dan hatimu..

Jika puisi adalah satu simbol dari keindahan sastra, maka sebuah surat tentu punya nilai tersendiri.
Karena puisi merupakan bagian dari surat dalam bentuk lain.
Dalam surat, ia bercerita perihal ingatan. Puisi perihal kenangan.
Karena surat bersifat realis, dan puisi surealis.
Maka surat punya potensi yang agung untuk mengungkapkan lebih dalam maksud hati dalam bingkai kata yg sangat dekat dengan ingatan.
Karena ingatan adalah anak kandung dari pikiran.

Surat merupakan penggambaran kefanaan dalam diri seorang penulis.
Dalam penggambarannya itu, ia seolah-olah berkata-kata langsung dengan orang yg ingin ia tuju.
Jarak yang terpisah membuatnya akan menulis lebih dalam tiap detail ingatan yang ingin ia tulis.
Dalam sepucuk surat yang telah ia buat itu, ia berharap angin membawakan untuknya untuk diberikan kepada seseorang.
Namun sadarkah ia, jika angin tak punya mata dan mulut untuk berbicara.
Bagaimana mungkin angin yang tak berwujud bisa membawakan suratnya.
Apakah dalam pengembaraan hatinya itu, ia akan menemukan kendaraan untuk menyampaikan suratnya.
Jika ia bisa bertemu langsung, surat itu akan jadi tak berguna.
Surat itu akan jadi tulisan basi yang tak punya arti.
Karena surat adalah jiwa dari sebuah ingatan kepastian.
Maka biarkanlah surat itu pergi dengan sendirinya.
Tulis saja apa yg ingin kau tulis, lalu biarkanlah surat itu melayang-layang ke dalam kefanaan dunia ini.
Dan berharaplah suratmu tersampaikan untuknya............


Dear Rahma : Aku membuatkan surat Untukmu. mungkin surat ini hanya surat sederhana yang tak kau ketahui keberadaannya. Aku hanya ingin menulis. Aku hanya ingin bercerita. Terlepas surat ini akan tersampaikan apa tidak, aku tidak peduli. Aku hanya ingin menuliskannya saja.

Surat dariku untukmu -->>>  http://just4you-rahma.blogspot.com/
Bukalah lewat PC, karena surat ini tidak akan terbuka sempurna jika dibuka lewat mobile phone..

Sekian....

2 Responses to "Sepucuk Surat yang Mungkin Tak kan Pernah Sampai"